Kandungan Zat dalam Air Laut
Air
laut, asin memang rasanya. Namun tidak hanya garam saja yang terkadung
dalam air laut yang asin ini. Saya sering melihat air laut pada malam
hari, terkadang seperti menyala kehijauan saat air terciprat atau
bergerak karena ada hewan air yang berenang di permukaannya. Awalnya
saya pikir itu hewan air yang memang mempunyai cahaya seperti
kunang-kunang air. Tetapi lama kelamaan saya sangsi juga dengan pendapat
saya. Pada suatu kali saya memainkan lure pancing saya di air, padahal
saat itu disana tidak ada ikan atau
hewan air dipermukaan, tetapi saat saya menggerakkan lure, terlihat
lure saya berwarna hijau, setiap gerakan air laut memantulkan cahaya
hijau. Kemudian saya angkat lure, saya benturkan kemudian dari mata
kailnya saat dibenturkan ada tersirat cahaya hijau tapi tidak lama
langsung hilang. Seperti cahaya pospor, apa mungkin laut itu juga
mengandung pospor? Dari rasa penasaran itu saya coba cari tahu dan saya
coba sharing-kan disini.
Air laut merupakan air dari laut atau samudra. Air
laut merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya
seperti garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan
partikel-partikel tak terlarut. Air laut memang berasa asin
karena memiliki kadar garam rata-rata 3,5%. Artinya dalam 1 liter air
laut (1000 ml) terdapat 35 gr. Garam. Kandungan garam di setiap laut
berbeda kandungannya. Laut yang paling tawar adalah di timur Teluk
Finlandia dan di utara Teluk Bothnia, keduanya merupakan bagian dari
laut Baltik. Laut yang paling asin adalah Laut Merah (dimana suhu tinggi
dan sirkulasi terbatas membuat penguapan tinggi dan sedikit air masuk
dari sungai-sungai). Air laut
memiliki kadar garam karena bumi dipenuhi dengan garam mineral yang
terdapat di dalam batu-batuan dan tanah. Contohnya Natrium, Kalium,
Kalsium, dll. Apabila air sungai mengalir ke lautan, air tersebut
membawa garam. Ombak laut yang memukul pantai juga dapat menghasilkan
garam yang terdapat pada batu-batuan. Lama-kelamaan air laut menjdai
asin karena banyak mengandung garam.
Laut,
menurut sejarahnya, terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, dimana
awalnya bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu
sekitar 100 °C) karena panasnya Bumi pada saat itu. Asamnya air laut
terjadi karena saat itu atmosfer Bumi dipenuhi oleh karbon dioksida.
Keasaman air inilah
yang menyebabkan tingginya pelapukan dan menyebabkan air laut menjadi
asin seperti sekarang ini. Pada saat itu, gelombang tsunami sering
terjadi karena seringnya asteroid menghantam Bumi. Pasang surut laut
yang terjadi pada saat itu juga bertipe mamut atau tinggi/besar sekali
tingginya karena jarak Bulan yang begitu dekat dengan Bumi.
Pada
suatu blog saya dapatkan informasi bahwa kadar garam-garaman dalam air
laut mempengaruhi sifat fisis air laut seperti densitas,
kompresibilitas, titik beku dan temperatur. Beberapa sifat seperti
viskositas, daya serap cahaya tidak terpengaruh signifikan oleh
salinitas. Dua sifat yang sangat ditentukan oleh jumlah garam di laut
adalah daya hantar listrik dan tekanan osmosis. Namun hal ini belum saya
mengerti sepenuhnya. Yang saya tangkap dari penjelasan blog itu bahwa
zat-zat garam-garaman yang uitama yang terkandung dalam air laut adalah
Klorida (55%), Natrium (31%), Sulfat (8%), Magnesium (4%), Kalsium (1%),
Potasium (1%) dan sisanya kurang dari 1% terdiri dari Bikarbonat,
Bromida, Ssam Borak, Strontium dan Florida.
Setelah
membaca beberapa sumber ternyata tidak ada saya temukan pospor di dalam
air laut. Terus dari mana ya itu warna kilatan hijau saat air laut
memercik? Sampai sekarang saya belum tahu. Saya sempat bertanya pada
kolom komentar pada salah satu blog yang jadi sumber bacaan saya ini,
semoga cepet ada pencerahan. Atau anda bisa membaca langsung pada blog
terkait yang jadi sumber postingan saya ini di bawah ini. Informasi
selanjutnya menyusul, semoga bisa membantu J.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar