Rabu, 18 Juli 2012

Kandungan Zat dalam Air Laut

Kandungan Zat dalam Air Laut


Air laut, asin memang rasanya. Namun tidak hanya garam saja yang terkadung dalam air laut yang asin ini. Saya sering melihat air laut pada malam hari, terkadang seperti menyala kehijauan saat air terciprat atau bergerak karena ada hewan air yang berenang di permukaannya. Awalnya saya pikir itu hewan air yang memang mempunyai cahaya seperti kunang-kunang air. Tetapi lama kelamaan saya sangsi juga dengan pendapat saya. Pada suatu kali saya memainkan lure pancing saya di air, padahal saat itu disana tidak ada ikan atau hewan air dipermukaan, tetapi saat saya menggerakkan lure, terlihat lure saya berwarna hijau, setiap gerakan air laut memantulkan cahaya hijau. Kemudian saya angkat lure, saya benturkan kemudian dari mata kailnya saat dibenturkan ada tersirat cahaya hijau tapi tidak lama langsung hilang. Seperti cahaya pospor, apa mungkin laut itu juga mengandung pospor? Dari rasa penasaran itu saya coba cari tahu dan saya coba sharing-kan disini.
Air laut merupakan air dari laut atau samudra. Air laut merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya seperti garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut. Air laut memang berasa asin karena memiliki kadar garam rata-rata 3,5%. Artinya dalam 1 liter air laut (1000 ml) terdapat 35 gr. Garam. Kandungan garam di setiap laut berbeda kandungannya. Laut yang paling tawar adalah di timur Teluk Finlandia dan di utara Teluk Bothnia, keduanya merupakan bagian dari laut Baltik. Laut yang paling asin adalah Laut Merah (dimana suhu tinggi dan sirkulasi terbatas membuat penguapan tinggi dan sedikit air masuk dari sungai-sungai). Air laut memiliki kadar garam karena bumi dipenuhi dengan garam mineral yang terdapat di dalam batu-batuan dan tanah. Contohnya Natrium, Kalium, Kalsium, dll. Apabila air sungai mengalir ke lautan, air tersebut membawa garam. Ombak laut yang memukul pantai juga dapat menghasilkan garam yang terdapat pada batu-batuan. Lama-kelamaan air laut menjdai asin karena banyak mengandung garam.
Laut, menurut sejarahnya, terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, dimana awalnya bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar 100 °C) karena panasnya Bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena saat itu atmosfer Bumi dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman air inilah yang menyebabkan tingginya pelapukan dan menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang ini. Pada saat itu, gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid menghantam Bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu juga bertipe mamut atau tinggi/besar sekali tingginya karena jarak Bulan yang begitu dekat dengan Bumi.
Pada suatu blog saya dapatkan informasi bahwa kadar garam-garaman dalam air laut mempengaruhi sifat fisis air laut seperti densitas, kompresibilitas, titik beku dan temperatur. Beberapa sifat seperti viskositas, daya serap cahaya tidak terpengaruh signifikan oleh salinitas. Dua sifat yang sangat ditentukan oleh jumlah garam di laut adalah daya hantar listrik dan tekanan osmosis. Namun hal ini belum saya mengerti sepenuhnya. Yang saya tangkap dari penjelasan blog itu bahwa zat-zat garam-garaman yang uitama yang terkandung dalam air laut adalah Klorida (55%), Natrium (31%), Sulfat (8%), Magnesium (4%), Kalsium (1%), Potasium (1%) dan sisanya kurang dari 1% terdiri dari Bikarbonat, Bromida, Ssam Borak, Strontium dan Florida.
Setelah membaca beberapa sumber ternyata tidak ada saya temukan pospor di dalam air laut. Terus dari mana ya itu warna kilatan hijau saat air laut memercik? Sampai sekarang saya belum tahu. Saya sempat bertanya pada kolom komentar pada salah satu blog yang jadi sumber bacaan saya ini, semoga cepet ada pencerahan. Atau anda bisa membaca langsung pada blog terkait yang jadi sumber postingan saya ini di bawah ini. Informasi selanjutnya menyusul, semoga bisa membantu J.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar